Ratih Tien Seratri, S.T!
Time flies so fast! Gue masih bisa mengingat
dengan baik gimana dulu gue struggle biar bisa masuk Tekim UI. Sekarang? Status
sebagai mahasiswa Tekim UI secara resmi dicopot!
Happy
graduation Ratih Tien Seratri, S.T!
Seneng, karena akhirnya gue berhasil naik
satu tingkat di level kehidupan ini. Cailah. Sedih, karena gak akan ketemu sama
temen-temen angkatan sesering dulu, terutama sahabat-sahabat deket gue. Ah! I
really hate to talk about farewell :’(
Setelah hampir 4 bulan (kalo ga salah) berkutat
dengan skripsi yang kebetulan tentang phenol waste water dan mengharuskan buat
kerja di laboratorium plus begadang terutama di hari-hari menjelang deadline
pengumpulan skripsi, AKHIRNYAAA GUE JADI TUKANG INSINYUR! \m/ *ala-ala si Doel
anak sekolahan*. And thanks to skripsi, my blood partially turned into
caffeine. Lol.
Ini penampakan gue sebelum Gladi Bersih yang
lagi buru-buru tapi dipaksa foto dulu sama nyokap :/
With ma family, no idea kenapa ekspresi gue sama semuaa :/
Well, another new page already opened. Let’s make great memories together!
22 Resolutions for 22 of Mine!
Whoaaa,
June has come! I turn into 22 years old this month. Thanks for everything have been given by God to me all the
time. Actually
I am not a kind of person who thinks that a birthday is very important thing. Every
day is very important as well. However this year is special, many things will
happen in this year. And I was randomly making 22 resolutions that’s made in a piece of paper. They were made just for fun, but I think it's such a waste if I just throw them away so I guess I should post them here, just in case I
would forget them. And they are going to remind me someday, as 30 years old or
40 years old of me. A good things should being remembered, shouldn’t it?
Resolutions
number 1-10 are the short period resolution (this year), and the rests are long
period resolution. Voila, these are the resolutions!
1.
Graduate on August/September.
2.
Get a job that I want crazily as soon as possible (for the sake of
ma privacy, I am not gonna tell you the name of the company hehe :p)
3.
Go to South Korea this August for Summer School Program. Let’s
feel the heat of summer and make a lotta friends there!
4.
Get a driving license. Ma mom used to squawk me because I had no
willing to get it in the past :p
5.
Get TOEFL certificate. My last TOEFL certificate was made in ma
first year of college, and the score itself is the way too bad. I have to improve
that, though.
6.
Five-zero-kilograms, the sooner the better. Ehem, you know what I
mean, don’t you?
7.
Have ma own *piiiiip* (again, for the sake of ma privacy I am not
gonna tell you :P)
8.
Complete ma make up collections and become a pro in “make-up
kingdom” (sounds wrong?). Maybe you’ll think “what the hell is that?”, but for
me…since I like it, it’s worth :D
9.
Life sugar-less. Fyi, I have diabetes genetic within ma body so I
have to life healthy.
10. Make ma dad
stop smoking.
11. Give ma
father *piiiip*
12. Give ma
mother *piiiip*
13. Give ma
sister and ma brother *piiiip*
14. Go to Mecca,
with dad, mom, bro and sis. Amen.
15. Get a master
scholarship. Actually I am still in doubt whether I should take it or not, but
for now let’s keep that I would. Also, that’s flexible, depend on ma situation in
the future.
16. Get married
(around 26 maybe)
17. NYC, sounds pretty good for honeymoon? Hihi, want to laugh at me? :D
18. Have ma own
home with ma little family.
19. Have 2 cute
boys and 1 cute girl.
20. Become a
vegetarian.
21. Have
ma own
skin care product. Hahaha, it's the silly wish of me when I was in senior high
school back then. Silly, because behind that, there is a "I don't want
to pay" reason. Haha. Someday, who knows? :D
22. Resolutions
number 1-21 will happen in the right time.
Some are
possible and another seem impossible for now. But still, let’s say amen loudly for
them. As we know, a small and silly dream could be a gate of a greatest yet
seems impossible achievement in this world. So…let’s wake up and make our dreams
come truee! :)))))
PS: In the
future, I bet I would say: “what the hell are these *piiiiip*s?”
Pada Akhirnya Tuhan Mengembalikan Kita
Mereka bilang cinta yang penuh
liku itu indah. Aku bilang itu melelahkan. Mungkin aku pernah bosan dengan rasa
lelahku. Mungkin kebosananku sempat menjadikan aku terbiasa tanpamu, hingga
akhirnya aku meninggalkanmu. Aku melupakanmu.
Aku tidak mengira bahwa luka
yang kutinggalkan ternyata merobek kamu sedalam ini. Bahwa ternyata kamu
teramat menyayangiku. Rasa sayang yang membuatmu seperti kehilangan kekuatan ketika
aku pergi menjauhimu. Pula kamu menjadi sosok yang berbeda. Kamu terlalu lemah
untuk menjadi kamu yang biasa aku kenal.
Liku yang kita hadapi bukan
liku picisan seperti kisah cinta anak remaja dengan masalah kecil yang
didramatisir berlebihan. Sampai sekarang pun liku kita masih terlalu sulit
untuk kucerna dengan akal berpikir dewasaku.
Kamu, dengan segala yang kamu
bisa, kamu lakukan untuk menahanku. Kamu masih menganggap bahwa aku adalah
seseorang yang harus kamu pertahankan bahkan ketika aku memperlakukanmu dengan
seenak jidatku.
“Give me one more chance. Jika
pada akhirnya Tuhan tak menggariskan kamu menjadi milikku, setidaknya beri aku
kesempatan untuk membuktikan bahwa aku bisa menjaga kamu dengan baik. Beri aku
kesempatan untuk menunjukkan padamu bahwa ada laki-laki yang pernah sangat
mencintaimu, bahwa aku berusaha menjadi laki-laki terbaik diantara laki-laki
lain yang mungkin akan memilikimu nanti”
“Ini harus segera diakhiri
sebelum kami semakin terluka lagi” itu kepalaku. “Kelak ketika aku tak bisa
menemukan seseorang yang bisa menyayangiku seperti kamu—yang memiliki karakter paket
lengkap seperti kamu, aku bisa apa?” Kali ini hatiku.
Entah. Pada akhirnya Tuhan
menggariskan hatiku untuk menang. Lagi, entah. Rasa yang mungkin sudah tidak
kurasakan lagi selama beberapa waktu, menyerangku kembali. Kali ini jauh lebih
besar daripada jatuh cinta yang pertama kali kurasakan dulu. Belakangan
kusadari bahwa rasa itu tidak pernah benar-benar pergi, dia hanya sangat kecil
dibanding kelelahan dan ketakutan yang menutupinya.
Dan satu menit waktu yang kamu
habiskan untuk bersedih karenaku, akan kuganti dengan sepuluh menit
kebahagiaan. Sederhana, tapi itu janjiku.
Aku bersyukur Tuhan membuatmu
menahanku untuk pergi. Juga bersyukur pada akhirnya Tuhan mengembalikanmu
padaku.
Langganan:
Komentar (Atom)
Über Mich..
- Ratih Tien
- Hometown: Purworejo, Central Java. Currently living in Depok, West Java., Indonesia
- Bed is the bestest friend of mine| Careless level: severe| Engineer soon to be| Movies, songs, shopping, caffeines, and sweety things can boost my mood up!