Halaman

Antiklimaks


Kubuka pintu kamar berukuran 3 x 4 meter yang hampir selama setahun belakangan ini menjadi rumah di kota tempat aku belajar dan mengejar mimpiku. Kubanting diriku ke kasur, masih mengenakan celana jeans dan kemeja yang sedari pagi menemani kuliahku. Malam ini aku lelah. Terlalu banyak rasa yang berkecamuk di hatiku dan pikiranku. Rasa yang sekarang sangat bersahabat denganku, rasa yang secara klise sangat indah dan menjadi pemanis hariku. Tapi sejujurnya rasa inilah yang membuat aku tak berdaya.


1 message received
From : kamu-ku
 
Hey! How are you doing? Don't you know how much I miss you right now!


Ah, dia!
Seseorang yang terus mendominasi isi otak dan hatiku. Seseorang yang mampu membuat perasaanku naik turun, mewarnai hariku dengan berbagai macam rasa : sedih-bahagia-kesal-marah-benci-cemburu-tawa-air mata. Seseorang yang sekarang berjarak ratusan kilometer dari kasur yang sedang kutiduri, sangat jauh untuk kujangkau dengan pelukanku. 

Kumatikan lampu kamarku dan memutuskan untuk tidur, berharap dia yang pertama kali aku lihat ketika aku membuka mata esok pagi.


Depok, 12 november 2010; 4:41 a.m.