Pesan dari Pagi
Aku tersadar.
Kudapati pagimu tak lagi pagi. Iya, pagimu telah bertransformasi menjadi senja.
Ini salah pagi. Pagi lalai dengan mengharapkan cahaya malam yang tak
kunjung datang. Malam yang menurut pagi jauh lebih indah—padahal tidak!
Kini kamu dan
pagi hanyalah selembar kenangan, atmosfer senja mungkin lebih hangat
dan menyenangkan. Tapi jangan pungkiri, kamu dan pagi pernah sama sama
belajar apa itu rindu, pernah belajar bagaimana saling menguatkan dan
mempertahankan. Meskipun akhirnya, pertahanan yang kamu pertahankan tak bisa
lagi dipertahankan.
Seandainya pagi boleh
meminta kepada kamu—kamu yang sekarang
bersukacita: jangan hapus ia dari catatanmu, dan kau ganti dengan senja.
Tapi.. tempatkan pagi dan senja dalam lembar yang berbeda.
Kepada kamu.. pagi
tak pernah membakar catatan bersamamu menjadi abu, hingga hilang disapu angin,
tetapi menyimpan dan menguburnya dalam dalam di hati pagi. Agar
kelak ketika rindu menyapa, pagi bisa membacanya lagi. Meskipun hanya
sekedar membaca, dan tidak menuliskan cerita lagi.
Terimakasih pernah menyimpan pagi di hatimu
-pagi-
Langganan:
Postingan (Atom)
Über Mich..

- Ratih Tien
- Hometown: Purworejo, Central Java. Currently living in Depok, West Java., Indonesia
- Bed is the bestest friend of mine| Careless level: severe| Engineer soon to be| Movies, songs, shopping, caffeines, and sweety things can boost my mood up!
Meine Geschichte
Label
- cerita pendek (2)
- hanya kata (5)
- puisi (1)
- run on quotes (18)
- surat (4)